Siapa bilang cara membuat irigasi tetes memerlukan alat dan bahan yang rumit? Anda bisa membuat sistem pengairan ini hanya menggunakan botol bekas. Proses pembuatannya pun cukup mudah dan Anda bisa mengatur kecepatan aliran airnya sesuai kebutuhan.
Anda ingin mengetahui cara mudah membuat sistem irigasi tetes untuk digunakan di taman? Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya.
Sistem irigasi tetes adalah metode pengairan tanah atau tanaman menggunakan tempat penampungan air alias tandon. Tandon tersebut dilengkapi saluran sehingga airnya menetes ke tanah atau tanaman dalam jumlah sedikit tetapi konsisten.
Prinsip kerja sistem irigasi tetes adalah tandon ditaruh pada posisi yang lebih tinggi daripada lahannya. Kemudian, air mengalir melalui selang irigasi membasahi lahan di bawahnya. Kebun atau taman Anda akan memiliki asupan air yang cukup apabila menggunakan sistem irigasi tetes.
Metode pengairan ini sangat efektif diterapkan ketika Anda memiliki tanaman yang banyak atau area yang cukup luas. Anda pun tidak perlu ribet menyiram tanaman secara manual, cukup pasang irigasi tetes dan kebutuhan air pada tanaman selalu terpenuhi. Area taman pun tidak becek karena airnya hanya membasahi tanamannya saja.
Baca juga: Jenis-Jenis Irigasi yang Wajib Anda Ketahui
Sebelum mengetahui cara membuatnya, Anda harus mempertimbangkan dahulu kelebihan dan kekurangan sistem irigasi ini. Berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangannya.
Sistem irigasi tetes mampu menghemat penggunaan air sebanyak 40-60%. Meski kadar airnya lebih sedikit, tanaman Anda tetap terawat dan bertumbuh maksimal karena airnya terus menetes dalam jumlah teratur. Selain itu, irigasi tetes juga bisa mengurangi potensi munculnya gulma.
Kelebihan tersebut tentu berujung pada kualitas tanaman Anda. Tidak hanya itu, kualitas tanah pun meningkat sehingga ancaman erosi juga berkurang.
Kekurangan sistem irigasi tetes terletak pada langkah perawatannya. Anda harus serius merawat peralatannya, apalagi jika sistem irigasinya berasal dari botol bekas. Selain itu, Anda juga harus membuat banyak irigasi tetes untuk lahan yang terlalu luas.
Alhasil, biaya yang dibutuhkan untuk sistem irigasi pun tidak sedikit. Namun, semua biaya itu akan sebanding dengan kualitas tanah dan tanaman yang didapatkan dari penggunaan irigasi tetes.
Baca juga: 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui
Anda harus menentukan jenis aliran air irigasinya dahulu sebelum membuat alatnya. Ada tiga jenis aliran air yang bisa dibuat dari irigasi tetes: aliran lambat, aliran cepat, dan aliran air yang bisa diatur. Berikut ini cara membuatnya:
Alat yang dibutuhkan adalah botol plastik 2 liter yang sudah dibersihkan, paku, palu, dan pisau. Berikut ini cara membuatnya:
Alat yang dibutuhkan terdiri dari: botol plastik, paku atau tusukan logam (pilih salah satu), dan bor. Ikuti langkah pembuatannya di bawah ini.
Cara terakhir lebih rumit karena Anda membutuhkan setelan untuk mengatur aliran airnya. Alat yang dibutuhkan terdiri dari: botol plastik, katup sebagai pengontrol aliran air, selang mini, gasket karet, paku, lilin, sealant, gunting, dan kawat.
Baca juga: 8 Macam Paku yang Harus Anda Kenali
Berikut ini langkah pembuatannya:
Sistem irigasi tetes tidak hanya digunakan pada media tanam tanah. Taman dengan fitur lantai keramik atau marmer pun bisa dipasangi sistem irigasi tetes. Anda bisa memasang pipa saluran pembuangan air supaya tetesan airnya tidak terlalu menggenangi lantainya.
Tambahkan juga floor drain Wasser HSA-6442 sebagai penutup lubang saluran airnya. Aksesoris anti karat dan tahan lama karena terbuat dari bahan terbaik. Dapatkan produk floor drain stainless berkualitas ini hanya di Klopmart, e-commerce bahan bangunan terlengkap seIndonesia. Temukan juga beragam produk lainnya dengan berbagai macam penawaran menarik.
Semoga tips dan cara membuat irigasi tetes di atas bisa diterapkan untuk mengairi taman atau kebun Anda.
Sumber artikel: