Belum lama ini kita sudah menyinggung tentang kompor induksi saat membahas CARA MEMBERSIHKAN KACA KOMPOR INDUKSI ANDA. Kompor induksi saat ini sedang marak digunakan khususnya di rumah-rumah modern milik kalangan atas. Jika Anda berencana untuk mencoba kompor induksi, Anda harus memahami terlebih dahulu perbedaan kompor induksi dan gas dengan baik. Jadi, kompor induksi vs kompor gas: mana yang lebih baik? Berikut penjelasannya.
Kompor induksi adalah kompor yang menggunakan teknologi pemanasan induksi. Mengutip Wikipedia dalam lamannya tentang hal ini, pemanasan induksi adalah proses memanaskan sebuah objek penghantar listrik, yang biasanya terbuat dari material logam, melalui induksi elektromagnetik, melalui panas yang dihasilkan dalam objek akibat adanya aliran arus eddy.
Pemanas induksi terdiri dari elektromagnet, dan osilator elektronik yang melewati arus bolak-balik frekuensi tinggi (AC) melalui elektromagnet. Medan magnet bolak-balik cepat menembus objek, menghasilkan arus listrik di dalam konduktor yang disebut arus eddy. Arus eddy yang mengalir melalui resistansi material akan memanaskannya dengan pemanasan Joule.
Dalam bahan feromagnetik dan ferrimagnetik seperti besi, panas juga dapat dihasilkan oleh kerugian histeresis magnetik. Frekuensi arus yang digunakan tergantung pada ukuran objek, jenis bahan, kopling (antara koil kerja dan objek yang akan dipanaskan) dan kedalaman penetrasi.
Fitur penting dari proses pemanasan induksi adalah bahwa panas yang dihasilkan berada di dalam objek itu sendiri, bukan oleh sumber panas eksternal melalui aliran konduksi panas. Dengan demikian benda dapat dipanaskan dengan sangat cepat tanpa perlunya kontak eksternal.
Dengan kata lain, kompor induksi menggunakan tenaga listrik untuk memberikan arus eddy kepada panci atau penggorengan (yang terbuat dari logam) sehingga panci atau penggorengan tersebut menjadi panas. Panas yang dihasilkan inilah yang digunakan untuk memanaskan dan memasak bahan makanan di dalamnya.
Kompor induksi sendiri tidak menghasilkan panas saat dinyalakan sehingga para salesman atau salesgirl dapat menyentuh permukaannya tanpa membakar telapak tangannya. Permukaan kaca kompor induksi baru menjadi panas akibat terkena panas dari panci atau penggorengan tadi.
Setelah Anda tahu kalau kompor induksi termasuk jenis kompor listrik, Anda mungkin sekarang pertanyaan besar; bagaimana dengan biayanya? Bukankah lebih mahal biaya listrik kompor listrik dibandingkan biaya tabung elpiji untuk penggunaan kompor gas?
Agar kita semua dapat lebih jelas mengenai hal ini, mungkin ada baiknya kita membahas keunggulan dan kelemahan dari kompor gas maupun kompor induksi. Setelah itu barulah kita dapat membandingkannya.
Jika menilik dari biaya listrik dan gas, hingga saat ini harga energi listrik dan gas masih terus naik setiap tahunnya. Walapun jika dilihat dari segi efisiensi untuk rentang waktu panjang, kompor induksi terlihat lebih menguntungkan dibandingkan kompor gas.
Belum lagi jika melihat trend teknologi dunia saat ini yang mulai beralih ke energi terbarukan yaitu energi listrik. Di masa depan, bahan bakar minyak dan gas akan semakin langka dan mulai ditinggalkan. Sehingga kompor induksi sepertinya akan menjadi jawaban atas kebutuhan kita di masa depan, bukan?
Itulah dia perbedaan antara kompor induksi dan kompor gas yang bisa Anda jadikan panduan. Jadi, kompor induksi vs kompor gas; mana yang lebih baik? Kalau berbicara lebih baik tentunya akan kembali pada kebutuhan dan kemampuan Anda saat ini. Kalau melirik perkembangan teknologi, kompor listrik jelas akan menjadi pilihan tepat. Tetapi, menggunakan teknologi baru tanpa pengetahuan yang cukup atau peralatan yang memadai tentunya akan membenani kemampuan finansial Anda. Jadi, jika Anda ingin menggunakan kompor listrik, pastikan Anda telah memahami cara menggunakan dan merawatnya dengan baik.