Material keramik pada lantai saat ini menjadi alternatif paling efisien untuk mempercantik tampilan rumah Anda. Namun, selain keramik, ada pula pilihan granit sebagai material lantai rumah. Bahan ini tak kalah bersih dan indah dari keramik untuk dipasang di bagian eksterior maupun interior rumah. Lalu, apa perbedaan granit dan keramik? Mana yang lebih cocok untuk diaplikasikan pada desain rumah Anda? Mari simak dulu ulasan berikut!
Granit dan keramik adalah material yang sering dipilih untuk dipasang di permukaan lantai. Keduanya memiliki karakteristik kokoh, berkelas, awet, dan punya banyak tekstur serta corak. Perbedaan utama keduanya terletak pada cara pembuatan dan bahan dasar pembentuk.
Granit adalah batu alami yang terbuat dari magma dingin dan terbentuk akibat tekanan ekstrem bertahun-tahun. Hasil tambang ini memiliki corak batuan, kuat, dan keras. Proses pembuatan granit meliputi penekanan dan pembakaran dengan suhu tinggi hingga terbentuk lembaran granit. Sebenarnya, pemakaian granit di bangunan sudah dipakai sejak beratus tahun lalu. Saat diterapkan di lantai, granit bersifat anti-slip, anti-gores, dan anti-noda.
Perbedaan granit dan keramik juga dapat dilihat dari bahan utamanya. Kalau granit terbuat dari batuan alami, maka keramik berasal dari tanah liat atau tanah silikat yang dibentuk dengan ukuran tertentu, kemudian dibakar dengan suhu tinggi. Setelah menjalani proses pembakaran, keramik diberi lapisan bahan pengkilap pada permukaannya. Tak jarang, berbagai jenis keramik, seperti roman keramik menjalani proses pembakaran hingga 4-5 kali untuk menciptakan hasil yang semakin estetik.
Selain dari pembuatan dan material pembentuk, perbedaan granit dan keramik juga bisa ditemukan dengan mudah dari tampilan fisiknya. Berikut penjelasannya.
Window frame adalah garis berwarna putih yang tidak tertutup bahan perwarna di sekeliling pinggiran keramik maupun granit. Tanda ini muncul akibat proses pembuatan yang berbeda di antara keduanya. Pada granit, garis putih ini terlihat lebih rata dan presisi. Sementara itu pada keramik, garis berwarna putih ini terlihat bergelombang dan saling menimpa dengan bagian yang diberi warna.
Tingkat kecerahan warna juga bisa menjadi pembeda antara granit dengan keramik. Kecerahan warna ini sangat dipengaruhi tingkat penyerapan air oleh pori-pori yang dimiliki kedua material tersebut. Mengingat granit memiliki kepadatan yang lebih tinggi dan pori-porinya lebih kecil, maka tingkat kecerahan warna granit umumnya lebih rendah daripada jenis keramik. Jika keduanya dibandingkan, maka akan kelihatan jelas bahwa keramik lebih cerah daripada granit.
Meski granit terbuat dari material bahan alami yang terbentuk dari magma yang telah mendingin, sedangkan keramik dibuat dari tanah liat yang kemudian menjalani proses pembakaran, namun kerataan granit relatif lebih bagus daripada keramik. Ya, granit memiliki kepadatan permukaan yang lebih baik daripada keramik karena proses pelapisan glaze dengan cara di-press. Sementara itu, permukaan keramik akan sedikit bergelombang akibat glaze yang tidak menyebar rata.
Perbedaan granit dan keramik dari segi material dasar dan cara pembuatannya tentu memengaruhi harga jual. Lantai granit dibanderol dengan harga relatif lebih mahal, bahkan bisa mencapai dua kali lipat harga keramik. Namun, tentu saja harga tersebut sebanding dengan keindahan dan corak granit yang terlihat alami. Apabila Anda berencana memasang lantai granit maupun keramik di rumah, bisa cek dan bandingkan harganya di Klopmart.