Ada kalanya dinding sebagai salah satu elemen penting dari sebuah rumah atau bangunan mengalami masalah antara lain munculnya keretakan pada bagian tertentu dari dinding tersebut. Keretakan struktur pada dinding mengurangi kualitas dan kekuatan bangunan sekaligus mengurangi estetika dari rumah atau bangunan tersebut. Secara umum ada 2 jenis retakan yang terjadi pada dinding yaitu retak stuktur dan retak non struktur.
Retak struktur berbahaya terhadap kekokohan dan kestabilan sebuah rumah atau bangunan. Retak struktur membutuhkan penanganan serius dan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki dan memperkuat kembali struktur bangungan tersebut.
Ciri umum retak struktur: adanya keretakan dengan lebar lebih dari 2mm dan menembus hingga dinding sisi yang lainya.
Retak struktur dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Dalam memperbaiki dinding retak struktur perlu memperhatikan dan mempertimbangkan dari berbagai faktor agar pada saat proses perbaikan tidak timbul masalah baru. Berikut cara-caranya:
Baca juga: Masalah Umum Pada Dinding Rumah
Retak non struktur umumnya tidak berbahaya tetapi mengurangi nilai estetika dari bangunan tersebut.
Ciri utama retak non struktur: adanya garis lembut dengan arah yang tidak beraturan.
Retak yang terjadi akibat terlalu banyak menggunakan plesteran.
Ciri-ciri: pola retak yang halus, samar dan dangkal (retak rambut), membentuk pola hexagonal dengan jarak keretakan yang sangat dekat, dan terjadi beberapa waktu setelah aplikasi plesteran.
Solusi: mengorek retakan tersebut kemudian menutupnya kembali dengan dempul secara merata.
Retak yang terjadi akibat penggunaan semen yang terlalu banyak, plesteran yang dibiarkan terlalu cepat mengering, campuran acian yang terlalu tipis dan belum kering sempurna, serta penggunaan cat dinding yang kurang berkualitas.
Ciri-ciri: pola retakan menyerupai peta (map), membentuk pola hexagonal dengan jarak keretakan hingga 200mm, dan struktur retak lebih dalam dan bersambung.
Solusi: merapihkan retakan kemudian menutupnya kembali dengan dempul.
Retak yang terjadi akibat kandungan semen yang tinggi, mutu pasir yang buruk serta aplikasi plesteran yang terlalu tebal.
Solusi: menggunakan dempul pada bagian yang mengalami keretakan.
Baca juga: Cara Cepat Mengatasi Tembok yang Retak Tanpa Kuli
Dirangkum dari berbagai sumber.