5 Cara Memperbaiki Dinding Retak Struktur dan Penyebabnya

Ada kalanya dinding sebagai salah satu elemen penting dari sebuah rumah atau bangunan mengalami masalah antara lain munculnya keretakan pada bagian tertentu dari dinding tersebut. Keretakan struktur pada dinding mengurangi kualitas dan kekuatan bangunan sekaligus mengurangi estetika dari rumah atau bangunan tersebut.  Secara umum ada 2 jenis retakan yang terjadi pada dinding yaitu retak stuktur dan retak non struktur.
 

Retak struktur pada dinding

Retak struktur berbahaya terhadap kekokohan dan kestabilan sebuah rumah atau bangunan. Retak struktur membutuhkan penanganan serius dan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki dan memperkuat kembali struktur bangungan tersebut.

Ciri umum retak struktur: adanya keretakan dengan lebar lebih dari 2mm dan menembus hingga dinding sisi yang lainya.
 

Faktor penyebab terjadinya retak struktur:

  • Ada pergerakan tanah, pergeseran atau penurunan pada struktur pondasi. Hal ini disebabkan karena perubahan karakteristik tanah akibat banjir, gempa, atau bencana alam lainnya.
  • Kesalahan perhitungan beban yang akan dipikul oleh pondasi saat proses pembangunan dan tidak sempurnanya proses pengerjaan struktur bangunan tersebut.
  • Ada kerusakan pada struktur bangunan utama seperti kolom yang retak atau bengkok, atau karena kurangnya jumlah atau ukuran tulang besi utama dan besi pengikat yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bangunan tersebut. Sehingga secara perhitungan, kekuatan bangunan tersebut tidak terpenuhi.

Retak struktur dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 

Solusi dalam memperbaiki retak struktur

Dalam memperbaiki dinding retak struktur perlu memperhatikan dan mempertimbangkan dari berbagai faktor agar pada saat proses perbaikan tidak timbul masalah baru. Berikut cara-caranya:
 

1. Retak struktur akibat pondasi turun

  • Membuat pondasi baru yang berdekatan.
  • Melakukan pemadatan tanah di bawah pondasi baru tersebut.
  • Buatlah kolom/tiang baru agar penyaluran beban dari sloff dan ringbalk dapat terdistribusi dengan sempurna. 
     

2. Retak struktur pada balok

  • Jika kondisinya memungkinkan > tambahkan kolom/tiang dibawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi berkurang.
  • Jika kondisinya tidak memungkinkan > balok dapat disuntik atau di grouting dengan epoxy sebagai pengikat keretakan. Selanjutnya lakukan pembesaran ukuran balok dengan perkuatan dari luar.
     

3. Retak struktur pada kolom penyangga bangunan

  • Membuat kolom tambahan untuk membagi beban yang ada pada kolom yang rusak.
  • Memperkuat kolom dengan menyuntiknya dengan cairan epoxy untuk memperkuat kolom kemudian memperlebar ukuran kolom.
     

4. Retak struktur minor pada balok atau kolom

  •  Menutup retakan dengan plesteran agar tulangan besi di dalamnya tidak terkena udara luar yang dapat menyebabkan karat.
     

5. Kontrol aliran air

  • Lakukan kontrol terhadap aliran air di sekitar pondasi bangunan untuk mencegah terjadinya di bawah pondasi yang bisa menimbulkan keretakan pada dinding.

Baca juga: Masalah Umum Pada Dinding Rumah
 

Retak Non-Struktur

Retak non struktur umumnya tidak berbahaya tetapi mengurangi nilai estetika dari bangunan tersebut.

Ciri utama retak non struktur: adanya garis lembut dengan arah yang tidak beraturan.
 

Penyebab retak non struktur dan solusi mengatasinya
 

1. Crazing

Retak yang terjadi akibat terlalu banyak menggunakan plesteran.

Ciri-ciri: pola retak yang halus, samar dan dangkal (retak rambut), membentuk pola hexagonal dengan jarak keretakan yang sangat dekat, dan terjadi beberapa waktu setelah aplikasi plesteran.

Solusi: mengorek retakan tersebut kemudian menutupnya kembali dengan dempul secara merata.

 

2. Map Cracking

Retak yang terjadi akibat penggunaan semen yang terlalu banyak, plesteran yang dibiarkan terlalu cepat mengering, campuran acian yang terlalu tipis dan belum kering sempurna, serta penggunaan cat dinding yang kurang berkualitas.

Ciri-ciri: pola retakan menyerupai peta (map), membentuk pola hexagonal dengan jarak keretakan hingga 200mm, dan struktur retak lebih dalam dan bersambung.

Solusi: merapihkan retakan kemudian menutupnya kembali dengan dempul.

3. Shrinkage (Retak Susut)

Retak yang terjadi akibat kandungan semen yang tinggi, mutu pasir yang buruk serta aplikasi plesteran yang terlalu tebal.

Solusi: menggunakan dempul pada bagian yang mengalami keretakan.

Baca juga: Cara Cepat Mengatasi Tembok yang Retak Tanpa Kuli

Dirangkum dari berbagai sumber.


Cek harga klik disini
Media
Admin Klopmart
24 Mar 2019

Related Article